Lingga perpanjangan landasan pacu (Runway) di Bandara Dabo Singkep hampir rampung, yang mana perpanjangan tersebut dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Perhubungan.Hal tersebut disampaikan oleh Kepala UPBU Kelas III Dabosingkep, Salah satu maskapai tanah air, Wings Air, mulai membuka penerbangan rute Bandara Dabo Singkep, yang ditandai dengan pendaratan pertama, Selasa 01/10 Lion Air Group ini membuka beberapa rute penerbangan diantaranya Dabo Singkep-Batam yang langsung berafiliasi dengan Lion Air untuk rute Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Medan, Jambi, Palembang, dan Pontianak."Ini kebanggan kita bersama, Wings Air sudah mulai mendarat di Kabupaten Lingga," ucap Bupati Lingga, Alias Wello saat menyambut rombongan Plt. Gubernur Kepri, Isdianto didampingi oleh Sekda Provinsi Kepri, Arif Fadilla dan sejumlah pejabat provinsi lainnya saat menjajal pesawat tipe ATR 72-600 mengungkapkan, penerbangan Wings Air ini menjawab tantangan sekaligus keluh kesah masyarakat dan investor serta pengusaha yang menginginkan penerbangan komersil di investor pun turut menginginkan transportasi jalur udara ini, selain untuk menghemat waktu, mempersingkat jarak, dan mempermudah rencana investasi."Ini adalah berkat kerja keras kita bersama, termasuk bantuan Kepala Bandara teman kita berkonsultasi. Terima kasih juga buat Lion Air Group," ujar Lingga itu juga menyampaikan harapannya, masyarakat menjadi lebih mudah dan mampu memanfaatkan penerbangan itu, Plt. Gubernur Kepri, Isdianto, usai mencoba penerbangan selama 35 menit ini mengapresiasi usaha dan kerja keras Bupati Lingga dan jajarannya dalam meningkatkan transportasi di Lingga."Semoga hadirnya Wings Air ini dapat mendorong tumbuhnya sektor pariwisata Lingga kedepannya, bukan tak mungkin ada turis-turis," kesempatan itu pula, Chief Pilot, Deki Arianto mewakili management mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan sambutan luar biasa dari Pemkab Lingga."Penerbangan ini menambah daftar penerbangan yang selama ini sudah dilaksanakan di Kepulauan Riau, seperti Tanjungpinang, Letung," ucap menambahkan, jika sementara waktu akan melihat pasar penerbangan di Kabupaten Lingga. Jika dinilai lancar, tidak menutup kemungkinan akan dijadwalkan setiap pihaknya kini telah memiliki 64 unit pesawat ATR tipe 500 dan 600 dan akan terus bertambah, hingga 2022 nanti."Dengan demikian, kamipun bisa maksimal mendukung program pemerintah menghubungkan wilayah di Indonesia via jalur udara," tutupnya.
JadwalOperasi Pesawat Susi Air di Dabo Singkep. Penulis. 02/02/2018. 2690. Berbagi di Facebook. Tweet di Twitter. tweet; Lingga (LenteraOne) - Menteri Perhubungan telah Mengeluarkan Jadwal Penerbangan Perintis Susi Air Dabo Tahun 2018 (Pesawat Caravan). Perubahan jadwal ini tidak langsung dari Dishub Kabupaten, melainkan ini
Kepri – Plt Gubernur Kepri H Isdianto mengatakan penerbangan dari Batam-Dabo akan semakin menggerakkan ekonomi Kabupaten Lingga. Sektor pariwisata dan masuknya investasi diharapkan semakin meningkat di Lingga.“Dengan adanya penerbangan ini, apa yang menjadi impian masyarakat untuk menjadi Lingga Terbilang akan terwujud. Yang datang ke Dabo tidak akan ragu. Wisatawan pasti akan lebih banyak,” kata Isdianto saat meresmikan Penerbangan Perdana Wings Air Dabo Batam di Bandara Dabo Singkep, Selasa, 1 Oktober Wings Air, mulai 1 Oktober membuka penerbangan dengan pesawat ATR 72/500-600 Batam-Dabo-Batam. Hingga Desember nanti, tiga kali sepekan, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu penerbangan akan dilakukan. Mulai Januari, diperkirakan volume penerbangan akan peresmian itu, tanpak hadir Sekdaprov H TS Arif Fadillah, Bupati Lingga Alias Wello, Wakil Bupati Lingga M Nizar, Kepala Bandara Dabo, Perwakilan Manajemen Wings Air. Hadir juga Tenaga Ahli Gubernur H Saidul Khudri dan H Heriza Hood serta tokoh masyarakat Endi Maulidi. Kadispora Maifrizon, Kepala BPMD Sardison, Karo Perekonomian Heri Andrianto juga hadir dalam penerbangan perdana berterima kasih kepada maskapai Wings Air yang mengakomodir keinginan masyarakat Lingga agar terkoneksi melalui udara. Menurut Isdianto ini merupakan sejarah baru dan tak luput dari perjuangan Bupati Alias yakin kalau berjuang untuk masyarakat, Alias Wello memang tak tanggung-tanggung. Kemana urusan pasti dikejar agar segera Isdianto, orang yang Datang ke Dabo akan semakin banyak. Kalau wisatawan, tentu bukan orang Indonesia saja yang datang. Selalu ada wisatawan manca negara yang akan menikmakti pesona itu, Isdianto berpesan agar jangan antipati dengan budaya mereka. Untuk mengantsipasi budaya luar, kata Isdianto bentengi anak-anak dengan iman dan taqwa. Dengan itu budaya apapun akan teratasi.“Jangan tak ramah. Nanti mereka tak datang lagi. Kita budaya Melayu ramah tamah itu yang kita jaga,” sebut pada itu, Bupati Alias Wello mengatakan penerbangan pesawat perdana komersil ini merupakan hari bersejarah bagi Lingga. Wello pun berkisah tentang upaya menghadirkam Wings Air. Banyak upaya yang terus menerus dilakukan. Maju mundur dan alhamdulillah berhasil.“Seperti bermimpi dan sedikit terharu. Juga dapat spirit yang luar biasa. Ini suatu sejarah baru bagi Lingga. Masuk airlines yang berbasis komersil untuk penerbangan terjadwal,” kata Wello.

Yangdatang ke Dabo tidak akan ragu. Wisatawan pasti akan lebih banyak," kata Isdianto saat meresmikan Penerbangan Perdana Wings Air Dabo Batam di Bandara Dabo Singkep, Selasa, 1 Oktober 2019. Maskapai Wings Air, mulai 1 Oktober membuka penerbangan dengan pesawat ATR 72/500-600 Batam-Dabo-Batam. Hingga Desember nanti, tiga kali sepekan, yakni

Sejarah Wings Air tidak terlepas dari sejarah Lion Air Group sebagai perusahaan induknya. Pemilik Lion Air Goup, Rusdi Kirana, memulai bisnisnya sebagai penjual tiket pesawat dan melakukan layanan antar jemput serta check-in penumpang. Pengalaman ini membuat Rusdi Kirana mengerti kebutuhan pasar akan maskapai yang bisa membawa penumpang ke pelosok nusantara dengan harga yang terjangkau. Karena itu, Wings Air muncul sebagai maskapai berkualitas dengan harga yang terjangkau, untuk melayani penerbangan di wilayah Indonesia. Pada 2003, Wings Air awalnya didirikan sebagai maskapai bertarif rendah dalam Lion Air Group. Wings Air memiliki nama udara “Wings Abadi Air”, yang merupakan nama Wings Air ketika pertama kali didirikan. Namun, karena nama tersebut dianggap terlalu panjang, nama tersebut dipersingkat menjadi “Wings Air”. Sejak awal didirikan, Wings Air berada di bawah pimpinan Rusdi Kirana sebagai CEO dan Edward Sirait sebagai Presiden Direktur. Meskipun Lion Air Group telah mempromosikan maskapai utamanya seperti Batik Air dan Lion Air, Wings Air tidak membuat banyak iklan dan promosi karena penjualan tiket biasanya disatukan dengan promosi Lion Air. Namun dalam perkembangannya, Lion Air mulai memposisikan dirinya sebagai maskapai bertarif rendah sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, Wings Air pun diubah menjadi maskapai pengumpan dan perintis bagi maskapai utama dalam Lion Air Group, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Malindo Air. Pada masa awal penerbangannya, Wings Air menggunakan armada pesawat tipe MD-80 dan MD-82, yang dulunya digunakan Lion Air. Namun, pesawat tipe MD-80 dan MD-82 ini dianggap sudah cukup kuno. Karena itu, Wings Air mulai memperbarui armadanya dengan membeli pesawat berteknologi Prancis, yaitu pesawat tipe ATR. Pesawat tipe ini dipilih sebagai jenis pesawat utama Wings Air karena mesin baling-baling gandanya yang merupakan teknologi buatan Prancis, yang sesuai untuk penerbangan perintis. Pada 15 November 2009, Wings Air menandatangani persetujuan untuk memesan 15 pesawat tipe ATR 72-500 dengan 15 pesawat cadangan tipe ATR 72-600, yang merupakan model terbaru dari ATR. Dalam persetujuan ini, tiga pesawat ATR 72-500 akan mulai diantarkan pada Januari 2010. Pada 25 Februari 2011, Lion Air memesan 15 pesawat ATR 72 tipe terbaru untuk armada Wings Air, menggantikan 15 pesawat ATR 72-600 yang dipesan pada 2009. Pada 27 November 2014, Lion Air juga menandatangani persetujuan pemesanan 40 pesawat tipe ATR 72-600 untuk armada Wings Air, menjadikan Lion Air Group sebagai maskapai pengguna pesawat ATR terbanyak. Pesawat ATR 72-500 dan ATR 72-600 dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi serta biaya operasional yang rendah. Dengan performa yang baik pada landasan jarak pendek, pesaawat tipe ini dirasa tepat untuk melayani penerbangan ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan medan yang sulit. Selain itu, mesin ATR 72-500 dan ATR 72-600 juga memiliki ketahanan yang baik pada cuaca panas dan dingin serta ketinggian yang beragam. Penambahan jumlah armada ini tentunya disertai dengan bertambahnya rute dan frekuensi penerbangan Wings Air. Beberapa rute jarak pendek yang awalnya dilayani Lion Air mulai dioperasikan oleh Wings Air. Sebagai hasilnya, Wings Air pun terus mengembangkan rute penerbangannya di Indonesia dan menghubungkan lebih banyak lagi kota-kota terpencil di berbagai wilayah. Kota-kota atau wilayah terpencil yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh pesawat besar kini bisa dikunjungi dengan mudah, baik untuk keperluan bisnis maupun wisata. Terdapat beberapa kekhawatiran yang muncul karena Wings Air beberapa kali mengalami kecelakaan kecil dalam penerbangannya. Untuk menanggapi kekhawatiran ini, Wings Air mengajukan dirinya untuk menjalani audit keamanan dari IATA dan akhirnya memperoleh nilai keamanan yang memadai. Setiap pesawat dalam armada Wings Air telah mendapatkan sertifikasi IATA Standard Safety Assessment ISSA, yang membantu menarik kembali simpati publik untuk terbang bersama Wings Air sebagai maskapai pilihan. Saat ini, Wings Air memiliki setidaknya lima bandara penghubung yang tersebar di titik-titik strategis di Indonesia, seperti Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Medan, dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Kelima bandara tersebut tersebut dipilih karena letaknya yang strategis, demi memastikan penerbangan Wings Air dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia melalui rute-rute penerbangan utama. Rute penerbangan utama tersebut mencakup menuju Bali, Medan, Jakarta, Singapura, Thailand, dan Australia. Pada awal 2017, Wings Air menambahkan beberapa rute baru antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Rute ini menjangkau kota-kota seperti Banjarmasin, Makassar, Batulicin, dan Kendari. Dengan memperkuat akses antar pulau, Wings Air telah membantu mobilitas masyarakat untuk bepergian dari kota kecil ke kota besar atau sebaliknya. Hal ini tentunya membawa keuntungan tersendiri bagi daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh transportasi udara. Dengan menghubungkan beragam daerah dengan transportasi yang lebih aman dengan harga yang terjangkau, Wings Air telah membawa keuntungan baik bagi pelaku bisnis maupun turis yang ingin menjelajah Indonesia.
Lingga - Penerbangan perdana Wings Air berkapasitas 72 bangku mulai diluncurkan hari selasa ( 1/10) dengan jadwal Dabo - Batam, selanjut penerbangan. Friday 8th October 2021. Pemkab Lingga, Terima Penghargaan Peringkat Pertama tTpe C BKN Award 2021 Lingga, - Penerbangan perdana Wings Air berkapasitas 72 bangku mulai diluncurkan hari
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”] Wings Air Buka Rute Batam – Dabo Singkep – Ini Jadwal Terbangnya. LINGGA — Terhitung 1 Oktober 2019, maskapai penerbangan Wings Air melayani rute baru, yakni Bandara Hang Nadim, Kota Batam – Bandara Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Rute ini dibuka, untuk memudahkan warga dan wisatawan menyinggahi daerah ini. Mengingat, potensi kepariwisataan Lingga sangat bagus dan variatif. Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro. mengatakan tahap awal pembukaan layanan terbang rute Batam – Dabo Singkep – Batam, hanya tiga kali dalam sepekan. ”Wings Air terbang satu kali setiap Selasa, Kamis dan Sabtu Pergi Pulang PP. Hadirnya rute ini diharapkan mempermudah masyarakat dalam bepergian,” kata Danang Mandala Prihantoro, kepada Sijori Kepri, Selasa, 1/10/2019 siang. Danang, menambahkan, pendaratan perdana Wings Air di bandara Dabo Singkep, berjalan lancar. ”Pesawat Wings Air, ATR 72 jenis 500-600 mendarat dengan mulus di bandara Dabo Singkep. Tentunya, sejarah bagi Kabupaten Lingga, bahwa pesawat komersil bisa melayani penerbangan di Dabo Singkep,” katanya. Peresmian penerbangan perdana dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, Bupati Lingga, Dabo Allias Wello, Ketua DPRD Kepulauan Riau, Jumaga Nadeak, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau periode 2010-2015, Soerya Respationo, Direktur Badan Usaha Bandar Udara BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso, Chief Pilot Wings Air, Capt Decky Arianto, Area Manager Batam dan Kalimantan Barat, Novianti Harahap, District Manager Batam, Zaini Bire, berserta tamu undangan. Peresmian rute baru Batam menuju Dabo Singkep di tahun ini sebagai bagian pengembangan bisnis dalam memperkuat konektivitas domestik untuk layanan interdaerah atau antarkota. Wings Air berkomitmen menyediakan kemudahan akses bagi travelers dengan mengutamakan konsep saling terhubung yang praktis, mempersingkat waktu tempuh, lebih efektif dan efisien. Wings Air memulai nomor terbang IW-1298, pesawat berangkat dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau BTH pukul WIB dan mendarat di Bandar Udara Dabo, Kepulauan Riau SIQ pada WIB. “Untuk layanan sebaliknya, Wings Air bernomor IW-1299 terbang dari Singkep pada WIB dan tiba di Batam pukul WIB,” ujarnya. Wings Air sebagai penghubung feeder akan terus mengembangkan jaringan penerbangan domestik untuk menghubungkan wilayah setingkat kabupaten dengan kota. Batam ke Dabo Singkep menyusul kesuksesan ekspansi Wings Air yang telah dilayanai di Kepulauan Riau, yang mencakup Batam, Bintan, Letung Anambas, Natuna. Wak Ran/R
Hargayang ditawarkan pun cukup terjangkau dan bervariasi. Untuk rute Dabo Singkep-Jambi berangkat pada Senin dan Rabu, dengan harga tiket Rp 308.800. Sedangkan berangkat dari Jambi-Dabo Singkep, juga di hari yang sama, namun dengan harga tiket yakni Rp 378.800. "Hari ini penerbangan perdana tanggal 4 Januari 2020," ucap District Manager Susi Lingga(Media Center) - Setelah sukses dalam berbagai penerbangan domestik di tanah air, Wings Air kini melebarkan sayapnya untuk mendarat di bandara Dabo Singkep pada Selasa (1/10/2019) siang. Salah satu member dari Lion Air Group tersebut dijadwalkan membuka beberapa rute penerbangan dari dan menuju Dabo Singkep, yakni tujuan Batam, Jakarta, Jogjakarta, Surabaya, Medan, Jambi, Palembang

Lingga (MK) - Pesawat komersil milik Wings Air dijadwalkan bakal melakukan pendaratan perdana di Bandara Dabosingkep, pada Minggu (11/03/2018) besok. Hal ini

LINGGA- Kemarin, Selasa (1/10/2019) pesawat Wings Air dengan mulus mendarat di Bandara Dabo Singkep setelah melakukan penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam selama 40 menit. Penerbangan pesawat tipe ATR 72-600 itu merupakan penerbangan perdana sebagai tanda dibukanya jalur penerbangan Batam-Dabo Singkep. MGF5p.
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/31
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/350
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/75
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/378
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/388
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/168
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/84
  • 4wj1pofaqo.pages.dev/222
  • jadwal pesawat wings air dabo singkep